Jumat, 13 September 2013

Nasehat Untuk Putriku - Buya Yahya

Oase Iman Buya Yahya

"Nasehat Untuk Putriku"

Wahai putriku, aku masih teringat masa kecilmu, tampak kepolosanmu tanpa dosa. Terlintas dibenakku sebuah makna tanggung jawab. Dirimu pun akan selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Dan tanpa terasa engkau telah di ambang kedewasaan. Tergugah kesadaranku bahwa tiba-tba dirimu dalam suasana yang amat menghawatirkan. Engkau berada pada zaman kejayayan iblis dan bagundal-bagundalnya dari bangsa manusia yang setiap saat siap hancurkanmu dengan segala yang dimilikinya. Zaman dengan budayanya dan zaman dengan pelaku-pelakunya.

Maafkan aku dan mohonkan aku ampun kepada Allah jika ternyata aku pun kurang serius memperhatikanmu. Aku telah lalai membekalimu hal-hal yang amat kau butuhkan kelak di akhirat. Aku jarang memperkenalkanmu kepada Allah dan Rasulullah SAW. Sekolah yang aku pilihkan untukmu hanya sekolah yang menghantarmu berbangga dengan dunia tanpa aku imbangi dengan pendidikan agama, yang sebenarnya lebih engkau butuhkan. Bahkan, Aku sering sodorkan padamu hal-hal yang membahayakanmu. Aku telah memasukkan pesan dan bisikan musuh-musuhmu ke rumahmu. Aku telah hadirkan dalam kehidupanmu potret moral yang busuk melalui layar televisi yang kau nikmati setiap saat. Aku pun telah membakalimu dengan handphone kontrol iblis yang senantiasa menyertaimu yang sebenarnya justru menyulitkanku untuk mengawasimu. Bahkan aku pun sering tidak peduli dengan perkembangan akhlakmu setiap saat. Aku hanya memikirkan kebutuhan lahirmu, makan, minum, baju dan tempat tinggal. Sementara kebutuhan hati dan jiwamu yang menghantarmu ke dalam kebahagiaan dalam keabadian di akhirat tidak pernah aku pikirkan. Bahkan kadang baju yang kubelikan pun baju yang mengundang nafsu pengikut iblis. Aku sering menjadi orang dungu yang hanya bisa bengong melihat dirimu berdandan untuk membangkitkan hawa nafsu budak iblis. Kecemburuanku kadang hilang dan menjadikan diriku kurang berarti bagimu.

Wahai putriku bantulah aku untuk mengembalikan kemuliaan pada dirimu. Maafkan aku jika saat ini aku berbeda dengan hari yang lalu. Kemarin aku lemah dan dungu yang amat membahayakanmu. Dan hari ini aku telah menyadari bahwa aku harus meninggalkan kedunguan dan kelemahanku demi kemulyaan dan kejayaanmu kelak diakhirat.
Aku tidak ingin disebut tolol dan dungu dengan pendidikanmu yang tidak membawa keselamatanmu di akhirat. Aku tidak mau di bilang bodoh melihat pakainnmu yang separoh hati kau kenakan, sebagian badanmu tertutup dan sebagian lagi terbuka. Aku tidak ingin kau dihinakan oleh mata jalang hamba hawa nafsu. Maka perhatiakan bahwa dirimu harus kau mulyakan. Berdandanlah dengan dandanan yang berwibawa dihadapan perampok-peramopok kehormatan. Jadikanlah mereka takut mendekatimu dan jera jika mereka berusaha menjailimu. Jangan kau rendahkan dirimu dengan kau umbar tubuhmu disana sini. Sebab jika dirimu tidak bisa menghargai dirimu sendiri maka orang lainpun tidak menghargaimu.

Kemulyaanmu wahai putriku pada kepribadianmu. Jika engkau berwibawa dan mulya maka lelaki jalang hamba hawa nafsupun akan enggan mendekatimu. Senyummu amat mahal jangan kau berikan kepada semua orang sebab tidak semua orang tahu nilai senyummu. Suaramu pun adalah nilai dirimu. Jangan bersuara yang mengundang nafsu di hadapan bagundal iblis sehingga mereka meremehkanmu. Telah banyak gadis-gadis seumurmu telah direndahkan oleh mereka. Lihatlah di sekitarmu, anak gadis sebaya denganmu telah tenggelam dalam kenistaan. Harga dirinya telah digadaikan dengan karir dan ketenaran..
Putriku, Sungguh itulah bahasa cinta dan kasihku yang engkau butuhkan saat ini.Aku sadar bahwa engkau saat ini sudah tidak butuh orang tua yang hanya bisa memanjamu. Akan tetapi saat ini engkau butuh orang tua yang mendidikmu dan menuntunmu kepada kemulyaan.
Jangan heran jika aku kadang cerewet wahai putriku dan songsonglah masa depanmu dengan kemulyaan.

Wallahu a'lam bishshowab


Muslimah ♥ 

Selasa, 09 April 2013

SURAT CINTA UNTUK MU . . . YA RASULALLAH

SURAT CINTA UNTUK MU . . . YA RASULALLAH

Lebih bagus darimu Ya Rasulullah …
Sungguh mata ini tak pernah melihatnya
Lebih tampan darimu Ya Rasulullah
Tak seorang wanitapun yang pernah melahirkannya
Engkau terlahir dengan tanpa cela
Engkau terlahir tanpa satupun kekurangan
Karna engkaulah, sebaik-baik mahluk ciptaan Allah

Ya Rasulullah … Betapa rindu hati ini tuk bertemu dengan mu
Betapa kami ingin melihat senyummu
Tapi … apa yang bisa kami banggakan
Belum pantas kami mengaku menjadi pecintamu
Diri ini penuh dosa, hati ini penuh nista
Akan engkau anggapkah kami sebagai umatmu
Akankah engkau sambut tangan ini dengan
Hati yang penuh cinta
Akankah kau lihatkah kami dengan mata penuh kasih
Akankah kau tersenyum pada kami dengan penuh kebanggaan
Akankah … akankah … akankah … ??
Beribu Tanya dalam jiwa
Resah hati ini
Gundah gulana tanpa tau jawabnya . . .

Betapa kami takut kau berpaling dari kami
Betapa kami takut kau menjauh dari kami
Betapa kami takut kau tak mengenali kami
Disaat kami memanggilmu di padang mahsyar
Ya Rasulullah … Ya Rasulullah … Ya Rasulullah …

Ketika badan bermandi peluh
Ketika tubuh bersimbah darah
Ketika mentari diatas kepala
Ketika kami mulai putus asa
Kau menjauh … Menjauh tinggalkan kami

Tidak … Tidak … Ya Rasulullah …
Kami ingin kau giring kami sebagai umatmu
Kami ingin cintamu
Kami ingin mendapat syafa’atmu
Kami ingin kau hilangkan haus kami
Dengan seteguk air dari telagamu
Ya Rasulullah … dengarkanlah . . . dengarkanlah . . .
Kami ucapkan shalawat dan salam kepadamu saat ini

“ Assholatu wassalamu alaika Ya Rasulullah
“ Assholatu wassalamu alaika Ya Nabiyallah
“ Assholatu wassalamu alaika Ya Habiballah …

Sambutlah salam dari kami, yang kami ucapkan
Dengan setulus hati ini
Jadikanlah ini bukti cinta kami
Yang dapat kami persembahkan
Untuk menggapai cintamu, dan ridho Ilahi …


Ummu Zahra’

http://www.youtube.com/watch?v=LWa6zItMuug&list=UUfXH6otMU1rJM9AHBjqBCrw&index=1

Rabu, 28 November 2012

Mana Wajah Ceria yang Sesungguhnya ?



Mana Wajah Ceria yang Sesungguhnya ?

Suatu ketika ku duduk termenung
Tiba-tiba ku lihat mereka
Wajahnya masih belia
Remaja yang sedang ceria
Tawanya mengelak di seberang jalan sana
Ia pikir itu kebahagiaan yang tiada tara

Ya... Apakah remaja sekarang harus begitu keadaanya?
Bahagia, memang baik adanya
Wajahnya masih polos
Dan memang seharusnya polos untuk gadis seusia mereka
Tapi kini ku lihat cahaya memudar
Ah, tak seharusnya diri ini su'udzon pada manusia

Hampir setiap hari
Bahkan mungkin setiap malam
Tawanya itu, suara tawanya itu bukan lagi terdengar seperti keceriaan gadis seusia mereka
Tapi tawanya seperti menandakan hilangnya adab bagi remaja saat ini
Tak merasakah sikapnya itu menggangu orang disekitarnya ?
Bahkan keindahan seoarang wanita bisa hilang dari pandangan,
Satu, dua, tiga atau mungkin lebih
Gadis itu berkumpul diseberang sana
Manis-manis rupanya
Tapi manisnya bisa memudar bila akhlaknya tak lagi terpancar
Terlebih lagi beberapa lelaki pun terkadang ikut menyambut tawanya

Di sudut sana, tanah yang tandus
Rasanya lingkungan ini sudah tak aman atau tak nyaman ?
Panas, hatiku sungguh panas
Ini tanggung jawab kita, entah harus mulai darimana
Darimana aku harus menasihatinya
Bagaimana dakwah terindah yang harus sampai padanya

Tak usah jauh-jauh lihat kesana kemari
Coba tengok sisi samping kanan dan kiri kita
Rasanya umat ini lebih mementingkan perpecahan sesama muslim
Tanpa mau tau bagaimana membangun generasi muda selanjutnya...
Jangankan menengok kesana kemari, diri ini pun mungkin belum menjadi manusia yang baik...
Jangan salah paham, akupun belum menjadi yang baik..
Tapi cinta ini ya ukhti Fillah, sedih ku lihat wajah ceriamu memudar...
Astaghfirullah... Ampuni kami Ya Allah..

Gadis-gadis itu,
Aku rindu, kapankah ada suara lantunan ayat suci dari mulut mereka
Seperti perkampungan indah yang diceritakan dahulu kala
Bahkan aku masi merasakannya belasan tahun yang lalu
Dengan wajah ceria yang sesungguhnya
Pelukan Al-Qur'an di dadanya
Walaupun baru A (اَ) , Ba (بَ) , Ta (تَ), Tsa (ثَ)
Semangat ceria selalu membara
Harusnya seperti itu

Kapan harus dimulai lagi saat ini ?
Sudah hampir punah, miris memang...
Entah siapa yang salah...
Sementara ini ku hanya bisa berdo'a
Agar generasi muda ini mersa dirinya berharga
Coba lihat saudara kita di Gaza
Mereka mulia, tapi tak punya banyak waktu untuk tertawa
Semoga indahnya dunia bisa segera tiba
Oleh generasi muda yang mengejar Cita untuk akhiratnya...

Kirei's

♥ Muslimah ♥

♥ DariQU untuk SahabatQU ♥

♥ DariQU untuk SahabatQU ♥

Ada kalanya manusia terkotori karena kesalahan, 
karena fitrahnya, ia tak kan sempurna, dan tak pernah bisa menjadi sempurna...

Tapi dibalik sebuah kelalaian diri, makna yang harus dilihat adalah memandang kotornya diri ini, bukan memperhatikan kotornya orang lain...

Ya Allah Tutuplah aib kami di mata orang lain di dunia dan di akhirat...
Ya Allah Tutuplah aib orang lain di mata kami di dunia dan akhirat...
Ya Allah Bukalah aib kami, di mata kami sendiri, agar kami sadar atas segala kesalahan diri, dijauhkan dari kesombongan, terhindar dari melihat dan membuka aib orang lain serta semakin hari semakin ber-Muhasabah... aamiin

Maafkan aku bila ada salah...
Karena kapas tak selamanya putih, sesekali terbang melewati bumi tertiup angin...
Karena awan tak selamanya memutih, sesekali kelabu...
Karena kertas tak selamanya kosong, sesekali tercoret goresan pena...
Karena air tak selamanya bening, sesekali tercemari zat lainnya..
Karena kaca tak selamanya mengkilap, sesekali berdebu dan terkotori...
Karena aku hanya manusia yang penuh khilaf dan kelalaian..

Tapi semua itu bisa terjaga sedikit demi sedikit...
Kapas kan putih jika kau simpan rapih dalam tempat yang terjaga...
Awan kan putih jika hujan telah tersiram...
Kertas kan kosong jika goresan salah bisa terhapus...
Air kan bening jika kau jauhkan ia dari pencemaran...
Kaca kan bening dan tak berdebu, bila kau rajin mebersihkannya dengan penuh kelembutan dan kesabaran tanpa kau menggoreskannya...
Dan Aku bisa memperbaiki diri ini hanya dengan maaf dari sahabat semua...

Karena hidup kan indah jika kita meng-indahkan hidup ini ^_^

Shizuka Kirei



Jumat, 31 Agustus 2012

"Selaksa Cinta Untuk Rasulullah.."



Cinta itu sebuah rasa yg Allah anugrahkan kepada kita..
Rasulullah.. Manusia pilihan Allah..
Kekaguman ku sebagai umat mu wahai Rasulullah SAW..
Walaupun mata ini tak pernah melihat rupamu...
Walaupun telinga ini belum pernah mendengar suara yg indah laksana suaramu wahai Rasulullah..
Tapi cinta ini begitu mendalam..
Jiwa ini terhanyut dalam kerinduan..
Hingga mulut dan hati ini...
Senantiasa terucap dan terukir sholawat serta salam untuk mu wahai Rasullah Muhammad SAW..
Berharap dan berharap dalam untaian do'a kepada Yang Maha Kasih..
Agar kita bisa menjadi umat yg mendapat syafa'at mu wahai Rasul.. aamiin Ya Rabb..
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad ..
♥ Cinta Rasul sampai titk darah penghabisan ♥

Untaian Kata Menghargai Mama..

Butiran air mata itu..
itu kulihat.. tetesannya dipipimu..
aku tak bisa diam..
aku tak bisa melihatnya begitu saja..
dan akupun meneteskannya pula..
tak sanggup ku lihat kau bersedih..
aku tak sadar kalau hal itu begitu menyakitimu..
padahal aku harap itu dapat membahagiakanmu..
wahai ummi.. butiran air mata mu itu begitu berharga untuk kau teteskan..
karna ketidak fahaman putrimu ini..
ternyata kau begitu menyayangiku..
sehingga kau tak rela aku berkorban untukmu..
padahal..apa yg aku korbankan..
sedikitpun tak terbalas atas semua kasih sayangmu..
walaupun dunia dan seisinya ku berikan untukmu..
menghargai seseorang itu dipelajari lewat hati..
dan aku mendapatkan ilmunya hari ini..
al afwu ya ummi.. 




Kirei's

♥ Untaian Rindu Nyanyian Alam ♥

Kicauan burung nan riang tak mampu menghiburku..
Deru angin kencang tak mampu menyejukkan hatiku..
Hamparan bumi nan luas tak mampu menutupi rasaku..
Birunya langit ku harap tak jadi kelabu..
Indahnya malam yang ku harap gemerlap bintang..
Sampaikan rindu entah pada siapa..
Teruntai salam untuk kau yang ku tak tau ada dimana..
Sesak hati ini butuh ruang kosong untuk ku singgahi..
Tapi ku tersadar hanya Allah yang paling mengerti..
Suatu saat ku akan berjumpa denganmu nanti..
Ku tunggu kau di pucuk rindu tetesan embun pagi..
Meski tetesan yang sederhana tapi dinginnya menyejukkan jiwa..
Selalu ada, meski orang tak menyadarinya..
Tetesan embun nan sejuk buah karya malam nan indah..

` Kirei's `