Mana Wajah Ceria yang Sesungguhnya ?
Suatu ketika ku duduk termenung
Tiba-tiba ku lihat mereka
Wajahnya masih belia
Remaja yang sedang ceria
Tawanya mengelak di seberang jalan sana
Ia pikir itu kebahagiaan yang tiada tara
Ya... Apakah remaja sekarang harus begitu keadaanya?
Bahagia, memang baik adanya
Wajahnya masih polos
Dan memang seharusnya polos untuk gadis seusia mereka
Tapi kini ku lihat cahaya memudar
Ah, tak seharusnya diri ini su'udzon pada manusia
Hampir setiap hari
Bahkan mungkin setiap malam
Tawanya itu, suara tawanya itu bukan lagi terdengar seperti keceriaan gadis seusia mereka
Tapi tawanya seperti menandakan hilangnya adab bagi remaja saat ini
Tak merasakah sikapnya itu menggangu orang disekitarnya ?
Bahkan keindahan seoarang wanita bisa hilang dari pandangan,
Satu, dua, tiga atau mungkin lebih
Gadis itu berkumpul diseberang sana
Manis-manis rupanya
Tapi manisnya bisa memudar bila akhlaknya tak lagi terpancar
Terlebih lagi beberapa lelaki pun terkadang ikut menyambut tawanya
Di sudut sana, tanah yang tandus
Rasanya lingkungan ini sudah tak aman atau tak nyaman ?
Panas, hatiku sungguh panas
Ini tanggung jawab kita, entah harus mulai darimana
Darimana aku harus menasihatinya
Bagaimana dakwah terindah yang harus sampai padanya
Tak usah jauh-jauh lihat kesana kemari
Coba tengok sisi samping kanan dan kiri kita
Rasanya umat ini lebih mementingkan perpecahan sesama muslim
Tanpa mau tau bagaimana membangun generasi muda selanjutnya...
Jangankan menengok kesana kemari, diri ini pun mungkin belum menjadi manusia yang baik...
Jangan salah paham, akupun belum menjadi yang baik..
Tapi cinta ini ya ukhti Fillah, sedih ku lihat wajah ceriamu memudar...
Astaghfirullah... Ampuni kami Ya Allah..
Gadis-gadis itu,
Aku rindu, kapankah ada suara lantunan ayat suci dari mulut mereka
Seperti perkampungan indah yang diceritakan dahulu kala
Bahkan aku masi merasakannya belasan tahun yang lalu
Dengan wajah ceria yang sesungguhnya
Pelukan Al-Qur'an di dadanya
Walaupun baru A (اَ) , Ba (بَ) , Ta (تَ), Tsa (ثَ)
Semangat ceria selalu membara
Harusnya seperti itu
Kapan harus dimulai lagi saat ini ?
Sudah hampir punah, miris memang...
Entah siapa yang salah...
Sementara ini ku hanya bisa berdo'a
Agar generasi muda ini mersa dirinya berharga
Coba lihat saudara kita di Gaza
Mereka mulia, tapi tak punya banyak waktu untuk tertawa
Semoga indahnya dunia bisa segera tiba
Oleh generasi muda yang mengejar Cita untuk akhiratnya...
Kirei's
♥ Muslimah ♥
Tawanya mengelak di seberang jalan sana
Ia pikir itu kebahagiaan yang tiada tara
Ya... Apakah remaja sekarang harus begitu keadaanya?
Bahagia, memang baik adanya
Wajahnya masih polos
Dan memang seharusnya polos untuk gadis seusia mereka
Tapi kini ku lihat cahaya memudar
Ah, tak seharusnya diri ini su'udzon pada manusia
Hampir setiap hari
Bahkan mungkin setiap malam
Tawanya itu, suara tawanya itu bukan lagi terdengar seperti keceriaan gadis seusia mereka
Tapi tawanya seperti menandakan hilangnya adab bagi remaja saat ini
Tak merasakah sikapnya itu menggangu orang disekitarnya ?
Bahkan keindahan seoarang wanita bisa hilang dari pandangan,
Satu, dua, tiga atau mungkin lebih
Gadis itu berkumpul diseberang sana
Manis-manis rupanya
Tapi manisnya bisa memudar bila akhlaknya tak lagi terpancar
Terlebih lagi beberapa lelaki pun terkadang ikut menyambut tawanya
Di sudut sana, tanah yang tandus
Rasanya lingkungan ini sudah tak aman atau tak nyaman ?
Panas, hatiku sungguh panas
Ini tanggung jawab kita, entah harus mulai darimana
Darimana aku harus menasihatinya
Bagaimana dakwah terindah yang harus sampai padanya
Tak usah jauh-jauh lihat kesana kemari
Coba tengok sisi samping kanan dan kiri kita
Rasanya umat ini lebih mementingkan perpecahan sesama muslim
Tanpa mau tau bagaimana membangun generasi muda selanjutnya...
Jangankan menengok kesana kemari, diri ini pun mungkin belum menjadi manusia yang baik...
Jangan salah paham, akupun belum menjadi yang baik..
Tapi cinta ini ya ukhti Fillah, sedih ku lihat wajah ceriamu memudar...
Astaghfirullah... Ampuni kami Ya Allah..
Gadis-gadis itu,
Aku rindu, kapankah ada suara lantunan ayat suci dari mulut mereka
Seperti perkampungan indah yang diceritakan dahulu kala
Bahkan aku masi merasakannya belasan tahun yang lalu
Dengan wajah ceria yang sesungguhnya
Pelukan Al-Qur'an di dadanya
Walaupun baru A (اَ) , Ba (بَ) , Ta (تَ), Tsa (ثَ)
Semangat ceria selalu membara
Harusnya seperti itu
Kapan harus dimulai lagi saat ini ?
Sudah hampir punah, miris memang...
Entah siapa yang salah...
Sementara ini ku hanya bisa berdo'a
Agar generasi muda ini mersa dirinya berharga
Coba lihat saudara kita di Gaza
Mereka mulia, tapi tak punya banyak waktu untuk tertawa
Semoga indahnya dunia bisa segera tiba
Oleh generasi muda yang mengejar Cita untuk akhiratnya...
Kirei's
♥ Muslimah ♥