Berhijab adalah sesuatu perintah yang mudah, memuliakan wanita, tapi
sulit untuk diterapkan bagi wanita itu sendiri. Hal itu sempat terjadi dalam
dirku, sebuah keragu-raguan yang timbul, ditengah zaman yang semakin hari
semakin banyak perubahan terutama dunia fashion yang sudah tidak lagi
memperindah wanita yang sesungguhnya. Aku bukan orang yang berhijab sejak lama,
tapi baru beberapa tahun ini. Berawal dari sebuah pengajian dari guru kami
tercinta di sebuah kota Udang, beliau dikenal "Buya Yahya" (
www.buyayahya.org ). Semenjak
hari itu beberapa tahun yang lalu, ketika aku baru beranjak ke bangku
perkuliahan. Ku dengar pengajian beliau pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW di
Masjid dekat rumahku. Ini merupakan sebuah awal yang indah sebuah titik cahaya
yang terang untuk jalanku, meskipun mata hatiku belum terbuka ketika itu.
Untaian kata Dakwah yang terucap dari bibirnya, kata-kata itu begitu lembut,
meskipun dengan nada yang keras, tegas dan jelas, membuatku yang bodoh ini
terdiam dan termenung, teringat akan diriku yang berlumur dosa, tak ada setitik
ilmupun yang ku miliki untuk ku manfaatkan.
Sebuah kalimat yang menyentuhku, pada saat itu Buya mengatakan sebuah
kalimat indah, amat keras ditelinga tapi lembut menyentuh hati sampai kedalam
jiwa dan rasa ini,
Buya berkata : "Coba para orangtua lihat baju-baju putri kita, pakaian-pakaian yang mereka kenakan? yang ada di dalam lemari mereka, apakah yang dicintai oleh Rasulullah???!!"
Ternyata kata-kata beliau ini yang sering terlupakan oleh wanita zaman ini yang mengaku sebagai Muslimah untuk mencintai Rasulullah SAW. Termasuk aku saat itu, tapi kini Alhamdulillah, berkat rahmat Allah hingga detik ini aku berusaha sedikit demi sedikit menutup aurot bukan hanya untuk tubuhku, tapi berusaha menyinari jalan hidupku dengan kasih sayang Allah. Hingga aku bisa seperti ini, sampai detik ini kasih sayangNya disampaikan melalui perkataan dan do'a dari guru yang kucintai Buya Yahya "Dari telinga sampai ke Hati" dan ku berusaha menjaga keistoqomahan untuk selalu hadir di majelis Buya Yahya.
Buya berkata : "Coba para orangtua lihat baju-baju putri kita, pakaian-pakaian yang mereka kenakan? yang ada di dalam lemari mereka, apakah yang dicintai oleh Rasulullah???!!"
Ternyata kata-kata beliau ini yang sering terlupakan oleh wanita zaman ini yang mengaku sebagai Muslimah untuk mencintai Rasulullah SAW. Termasuk aku saat itu, tapi kini Alhamdulillah, berkat rahmat Allah hingga detik ini aku berusaha sedikit demi sedikit menutup aurot bukan hanya untuk tubuhku, tapi berusaha menyinari jalan hidupku dengan kasih sayang Allah. Hingga aku bisa seperti ini, sampai detik ini kasih sayangNya disampaikan melalui perkataan dan do'a dari guru yang kucintai Buya Yahya "Dari telinga sampai ke Hati" dan ku berusaha menjaga keistoqomahan untuk selalu hadir di majelis Buya Yahya.
Disela kesibukan ku, semenjak aku kuliah hingga lulus D3 Komputer
Akuntansi, dan saat kuliahpun aku aktif organisasi kampus, aku juga
menyempatkan kerja part time di sebuah Bimbel disela-sela waktu senggang, dan
akupun mengusahakan selalu untuk hadir ke majelis Buya Yahya, terutama tak lupa
berbakti pada kedua Orangtua. Aku juga mendapat beasiswa dari kampus sampai aku
lulus menjadi mahasiswi terbaik di kampusku. Setelah lulus aku langsung bekerja
di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di bagian Hupmas yang selalu terjun
dengan masyarakat tanpa aku harus meninggalkan hijabku, disela kesibukan itupun
aku lanjutkan kuliah hingga lulus S1, dan aku tetap menyempatkan hadir ke
majelis ilmu,menyempatkan waktu untuk berbagi ilmu di dunia maya juga berbagi
ilmu untuk teman-teman di Ponpes Al-Bahjah. Dariku "Waktu itu amat
berharga, manfaatkanlah sebaik-baiknya selagi kau mampu" dengan kesibukan
ini aku tetap berhijab, karena hijab adalah sebuah kemuliaan.
http://micrositetabloidnova.com/hijabers/detail/storycontest/72
Tidak ada komentar:
Posting Komentar